Kamis, 26 Desember 2013

proses komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara   primer  dan secara sekunder.
               a). Proses Komunikasi Primer
          Proses komunikasi primer  adalah proses  penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan            menggunakan  lambang  ( symbol ) sebagai media. Lambangsebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, gambar, warna, dan lain sebagainya yang          secara langsung mampu “ menerjemahkan “ pikiran dan atau       perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang             paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya  bahasalah yang mampu “ menerjemahkan”          pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk      idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang konkret  maupun yang abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa    yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu  dan masa yang akan datang. ( Onong, 2004 : 11 ).
                 Seperti telah disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan perkataan lain, komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan  setala         ( encoder ) bagi komunikator dan komunikan.
              Pertama – tama komunikator menyandi ( encode ) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti ia mengformulasikan dan atau perasaannya kedalam lambang                ( bahasa ) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian menjadi gilliran komunikan  untuk mengawa-sandi           ( decode ) pesan dari komunikator itu. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung fikiran dan atau perasaan komunikator  tadi dalam konteks pengertiannya. Dalam proses itu komunikator berfungsi sebagai penyandi       ( encoder ) dan komunikan berfungsi sebagai  pengawa-sandi ( decoder ) yang penting dalam proses penyandian ( coding ) itu ialah bahwa komunikator dapat menyandi  dan komunikan  dapat mengawa-sandi hanya ke dalam  kata bermakna yang pernah diketahui dalam pengalamannya  masing – masing. Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi kenamaan, dan dalam karyanya, “ communication Research in the United States “, menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan           ( frame of reference ), yakni  paduan pengalaman dan pengertian       ( collection of experiences and meanings ) yang pernah diperolah komunikan.
b). proses komunikasi secara sekunder.
                    Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat  atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua yang melancarkan komunikasinya  karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Proses komunikasi secara sekunder  itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa ( massmedia ) dan media nirmassa atau media nonmassa ( non-massa media ). Media massa misalnya surat kabar, radio siaran, televisi siaran,  dan film yang diputar di gedung bioskop memiliki ciri tertentu, antara lain ciri massif ( massive ) atau massal ( massaal ), yakni tertuju kepada sejumlah orang yang relatif amat banyak. Sedangkan media nirmassa atau media nonmassa, misalnya, surat, telepon, telegram, poster, spanduk, papan pengumuman, buletin, folder,  majalah organisasi, radio amatir, atau radio CB  ( citizien band ), televisi siaran sekitar ( closed circuit  television ), dan film documenter, tertuju kepada salah satu orang atau sejumlah orang yang relatif sedikit. Dalam hhubungan ini, untuk memperoleh kejelasan, ada baiknya kalau kita kaji model proses komunikasi yang ditampilkan oleh Philip Kotler dalam bukunya, Marketing Management, berdasarkan paradigma Harold Lasswell yang telah dibahas di awal tadi :


      Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut :
·               Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada    seseorang atau sejumlah orang.
·               Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan       pikiran            kedalam bentuk lambang.
·               Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang                    bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
·                Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya  pesan dari   komunikator kepada komunikan.
·               Decoding : Pengawasandian yaitu proses dimana      komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
·               Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari                                          komunikator.
·               Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah             diterima pesan.
·               Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan    apabila       tersampaikan kepada komunikator.

·               Noise : Gangguan tak terencana  yang terjadi pada proses    komunikasi sebagai akibat diterimanya  pesan lain oleh komunikan   yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator     kepadanya. ( Ibid : 18 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar