Perbedaan usia
Komunikasi dipengaruhi oleh perbedaan usia. Itu berarti,
setiap orang tidak bisa bicara sekehendak hati tanpa memperhatikan siapa yang
diajak bicara. Bicara kepada anak kecil berbeda ketika berbicara kepada remaja.
Mereka mempunyai dunia masing – masing yang harus dipahami. Selain
kemampuan kemampuan berfikir yang
berbeda, anak juga memiliki penguasaan bahasa yang terbatas. Secara umum,
rentang berpikir anak itu bergerak dari yang konkret ke yang abstrak.
Pergerakan dari berpikir yang konkret kepada berpikir yang abstrak seiring
dengan peningkatan usia anak. Oleh karena itu, bahasa yang dipergunakan dalam
berkomunikasi harus disesuaikan dengan tingkat usia dan pengalaman anak.
Dalam
berkomunikasi, orang tua tidak bisa
menggiring cara berpikir anak ke
dalam cara berpikir orang tua. Karena anak belum mampu untuk melakukannya.
Dalam berbicara, orang tualah yang seharusnya mengikuti
cara berpikir anak dan menyelami jiwanya. Bila tidak maka komunikasi
tidak berlangsung dengan lancar. Jadi orang tua jangan terlalu egois untuk
memaksa anak untuk menuruti cara berpikir orang tua.
Jadilah
pendengar yang baik. Orang tua yang bijaksana adalah orang tua yang pandai
menempatkan diri menjadi pendengar yang baik bagi anaknya. Apa yang anak
sampaikan bila didengar orang tua, maka anak merasa dihargai. Penghargaan
kepada anak ketika anak berbicara adalah penting demi membangun hubungan baik
antara orang tua dan anak. Mengajak anak duduk bersama sambil diselingi
perbincanagan di seputar kehidupan anak merupakan
salah satu taktik untuk menyelami jiwa anak dan mengetahui perkembangan bahsa
anak. Dengan begitu, orang tua dapat mempertimbangkan penggunaan bahasa yang
akan dipakai ketika berbicara kepada anak
( Syaiful Bahri Djamarah, 2004
: 72 )
judul buku
pola komunikasi orang
tua dan anak dalam keluarga
diterbitkan PT RINEKA CIPTA , JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar